RAIHLAH DERAJAT DAN KEUTAMAAN BACAAN INI PADA SHALAT TAHAJUD



( TAHAJUD ) RAIHLAH DERAJAT DAN KEUTAMAAN BACAAN INI PADA SHALAT TAHAJUD

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَامَ بِعَشْرِ آيَاتٍ لَمْ يُكْتَبْ مِنْ الْغَافِلِينَ

“Barangsiapa yang bangun malam (kemudian shalat) dengan membaca sepuluh ayat, maka ia tidak dicatat sebagai golongan al-ghaafiliin (orang-orang yang lalai).

وَمَنْ قَامَ بِمِائَةِ آيَةٍ كُتِبَ مِنْ الْقَانِتِينَ

Dan barangsiapa bangun malam (kemudian shalat) dengan membaca seratus ayat, maka ia dicatat sebagai golongan al-qaanitiin (orang-orang yang patuh).

وَمَنْ قَامَ بِأَلْفِ آيَةٍ كُتِبَ مِنْ الْمُقَنْطِرِينَ

Dan barangsiapa (kemudian shalat) dengan seribu ayat, maka ia dicatat sebagai golongan al-muqonthiriin (orang-orang berharta banyak).”
(HR Abu Dawud, Ibnu Khuzaymah dll; “terdapat dalam Silsilah Shahihah”)

( Bacaan yang sebelum Shalat Tahajud )

Beliau juga bersabda: “Barangsiapa yang terjaga di malam hari, kemudian dia membaca:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ،

Laa ilaaha illallahu wahdah, laa syariikalah

Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya

لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Lahul mulku wa lahul hamdu, wahuwa ‘ala kulli syay-in qadiir

Milik-Nya kerajaan dan milik-Nya segala puji dan Dia Maka Kuasa atas segala sesuatu.

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ،

subhanallah, wal hamdulillah, wa laa ilaaha illallah wallahu akbar

Maha Suci Allah, dan segala puji hanya milik Allah, dan tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah, dan Allah Maha Besar

وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ،

wa laa hawla wa laa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhiim

Dan tidak ada daya upaya (untuk melakukan ketaatan) dan tidak ada kekuatan (untuk meninggalkan kemaksiatan) kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

رَبِّ اغْفِرْلِيْ

rabbighfirliy

“.Ya Rabbku, ampunilah aku.”

Rasulullah kemudian bersabda:

…maka akan diampuni (dosa-dosanya), dan jika berdo’a maka akan dikabulkan dan jika dia bangkit lalu berwudhu` kemudian shalat maka akan diterima shalatnya. (HR. Al-Bukhari bersama Fathul Baarii 3/39 dan lainnya)

( Penjelasan kitab para Imam / ahli hadist )

1) Di antara para ulama ada yang menjelasakan bahwa peluang dikabulkannya doa dan diterimanya shalat pada saat setelah mengucapkan zikir ini lebih besar dibandingkan waktu-waktu lainnya (lihat kitab “Tuhfatul Ahwadzi” – 9/254)

2) Imam Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Perbuatan yang disebutkan dalam hadits ini hanyalah (mampu dilakukan) oleh orang telah terbiasa, senang dan banyak berzikir (kepada Allah), sehingga zikir tersebut menjadi ucapan (kebiasaan) dirinya sewaktu tidur dan terjaga, maka Allah Ta’ala memuliakan orang yang demikian sifatnya dengan mengabulkan doanya dan menerima shalatnya” (Kitab “Fathul Baari”, 3/40).

3) Imam Ibnu Baththal rahimahullah berkata, “Allah menjanjikan melalui lisan (ucapan) Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa barangsiapa yang terjaga dari tidurnya (di malam hari) dalam keadaan, dia lidahnya selalu mengucapkan (kalimat) tauhid kepada Allah, tunduk pada kekuasaan-Nya, dan mengakui (besarnya limpahan) nikmat-Nya yang karenanya dia memuji-Nya, serta mensucikan-Nya dari (sifat-sifat) yang tidak layak bagi-Nya dengan bertasbih (menyatakan kemahasucian-Nya), tunduk kepada-Nya dengan bertakbir (menyatakan kemahabesaran-Nya), dan berserah diri kepada-Nya dengan (menyatakan) ketidakmampuan (dalam segala sesuatu) kecuali dengan pertolongan-Nya.

Sesungguhnya (barangsiapa yang melakukan ini semua) maka jika dia berdoa kepada-Nya akan dikabulkan, dan jika dia melaksanakan shalat akan diterima shalatnya. Maka bagi orang sampai kepadanya hadits ini, sepantasnya dia berusaha mengamalkannya dan mengikhlaskan niatnya (ketika mengamalkannya) untuk Allah Ta’ala” (dinukil dalam kitab “Fathul Baari”, 3/41).

Marilah kita amalin, mudah-mudahan bermanfaat untuk bisa menambah keutamaan shalat tahajud kita disepertiga malam. Semoga Allah memberikan kemudahan dalam menjalankannya. Jangan dilupakan untuk diajarkan, dan mengajak anak dan istri kita shalat tahajud. Silahkan disebarkan guna meraih pahala kebaikan sebanyak-banyaknya. Insya Allah, Aamiin.

0 Response to " RAIHLAH DERAJAT DAN KEUTAMAAN BACAAN INI PADA SHALAT TAHAJUD"

Post a Comment